DPD I Golkar Berharap Aklamasi di Bulukumba


Kamis, 30 Desember 2010 | 11:09 WITA

Bulukumba, Tribun - Pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel berharap pemilihan ketua pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Bulukumba berlangsung aklamasi, Kamis (30/12) hari ini.

Musda akan diikuti lima kandidat ketua, yakni Pelaksana Tugas (Plt) Golkar Bulukumba Nirwan Arifuddin, Sekretaris Hamzah Pangky, pengurus DPD I Golkar Sulsel Tabri, mantan Wakil Bupati Bulukumba Padasi, dan Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan. "Dari lima bakal calon ini, kita berharap bisa aklamasi dengan pertimbangan masih ada kader yang belum siap secara mental menerima kekalahan dan dapat berdampak pada partai yang telah mapan ini," kata pengurus DPD I Golkar Sulsel, Arfandi Idris, di Warkop Dg Sija, Kota Bulukumba, kemarin. Koordinator Wilayah DPD I Golkar Sulsel untuk wilayah Bulukumba, Risman Pasigai, di tempat yang sama, mengatakan, aklamasi akan diarahkan ke kandidat Zainuddin Hasan. Pasalnya, sudah ada 10 kecamatan yang setuju Zainuddin untuk dipilih aklamasi. "Pertimbangan kami di DPD I, semua korcam sudah menyetujui Zainuddin aklamasi, sehingga tidak ada jalan lain untuk menolak keinginan pengurus dari 10 kecamatan itu," kata Risman.

Dua Kali

Risman menambahkan, DPD I Golkar Sulsel sudah dua kali bertemu ke-10 korcam itu di Makassar membahas keinginan mereka di musda. "Korcam itu sudah dua kali diundang oleh DPD I membicarakan masalah ini dan mereka selalu menyepakati bupati aklamasi," Risman. Sedangkan Arfandi mengatakan, sudah 22 daerah di Sulsel yang melakukan musda Golkar, semuanya aklamasi.
Memang pada saat itu, kata Arfandi, ada reaksi dari pengurus. Namun berhasil diredam oleh DPD I dan akhirnya aklamasi."Termasuk Jeneponto ada riak-riak dan Pak Burhanuddin yang terpilih secara aklamasi mendapat reaksi, tapi kami mampu beri pemahaman dan akhirnya aklamasi," kata Arfandi.
Kemarin, tim dari DPD I yang terdiri atas Iskandar Latief, Arfandi Idris, didampingi Syamsuddin Sainal, Syamsuddin Lagu, dan Risman Pasigai berusaha mendekati satu per satu calon ketua.
Tim itu bertemu dengan dua kandidat ketua, Hamzah Pangky dan Tabri, di Warkop Dg Sija.
Selanjutnya, akan mendekati tiga kandidat ketua lainnya. Di lokasi berbeda, di kediamn tokoh Golkar Bulukumba, A Muttamar Matotorang, suasana tampak ramai. Menurut Muttamar, pihaknya sedang mengumpulkan korcam sembilan kecamatan untuk aklamasi memilih Zainuddin. (smb)

Budi Santoso Aklamasi di Bantaeng

PADA Musda Golkar Bantaeng, kemarin, calon incumbent, Budi Santoso, terpilih kembali untuk periode kedua.
Budi aklamasi, karena saat dibuka pendaftaran calon ketua, tidak ada rival. Padahal, pada musda ini, sebanyak 11 suara diperebutkan.
Sebelumnya, selain nama Budi, juga mengemuka kandidat ketua lainnya, Novrita Langgara yang Ketua DPRD Bantaeng.
Informasi ini diperoleh dari Korwil Golkar Sulsel, Risman Pasigai, yang memimpin Musda Golkar Bantaeng.
Risman yang mengutip pidato Budi, mengatakan, siap membesarkan partai. Jika sebelumnya Golkar meraih empat kursi di parlemen Bantaeng, menjadi lebih banyak lagi. (smb)

Tribun Timur

Read More......

Golkar Segera Ganti Muttamar




MINGGU, 16 MEI 2010 | 23:35 WITA | 4888

SANTAI SEJENAK. Calon Bupati Bulukumba, AM Sukri A Sappewali
didaulat bernyanyi di sela-sela rapat konsolidasi di kantor DPD II Partai Golkar Bulukumba
, Sabtu 15 Mei. (FOTO SYAMSU RIZAL/ FAJAR)

BULUKUMBA -- Ketua DPRD Bulukumba Andi Muttamar Mattotorang segera diganti. Sudah tiga bulan dia tidak menjalankan tugas karena tersangkut masalah hukum. Ilham Malik hampir dipastikan menggantikan Muttamar.

Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Arfandy Idris, Sabtu, 15 Mei, mengatakan berdasarkan PP Nomor 16 Tahun 2010, jika tiga bulan anggota dewan tidak menjalankan tugas maka harus dilakukan penggantian.

"Pimpinan DPRD Bulukumba sudah menyampaikan kepada kami. Sudah pasti di-PAW-kan. Sekarang ini sudah diproses," katanya.

Arfandy menguraikan, DPD I Golkar Sulsel akan segera memberi rekomendasi kepada DPD II Golkar Bulukumba untuk segera melakukan penggantian antarwaktu (PAW) terhadap Andi Muttamar. Sesuai aturan internal Golkar, penggantinya adalah peraih suara terbanyak kedua setelah Muttamar di daerah pemilihan yang sama pada Pemilu Legislatif 2009.

"Peraih suara terbanyak setelah Andi Muttamar, adalah Ilham Malik," kata Sekretaris Golkar Bulukumba, Andi Hamzah Pangki saat dikonfirmasi terpisah.
Ilham hanya selisih 500 suara pada Pilcaleg 2009 lalu sehingga hampir pasti dia yang akan menggantikan Muttamar sebagai anggota DPRD Bulukumba.

Pada bagian lain, Arfandy Idris memimpin rapat konsolidasi di kantor DPD II Partai Golkar Bulukumba, kemarin. Dalam rapat itu, Arfandy menegaskan semua kader harus solid mendukung kandidat usungan Golkar, yakni AM Sukri A Sapewali dan Rasyid Sarehong (Aspirasi).

Jika ada kader Golkar yang membelot, maka akan diberikan sanksi sesuai aturan partai. Penegasan ini dikatakan Arfandy di hadapan sekira 300 kader Golkar Bulukumba di Kantor DPD II Golkar Bulukumba.

Pertemuan ini dihadiri pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bulukumba, AM Sukri A Sappewali dan Rasyid Sarehong. Sementara dari DPD I Golkar Sulsel selain Arfandy Idris, hadir pula Syamsuddin Lagu, Muhammad Tabri, dan Risman Pasigai.

Keputusan Golkar mengusung Sukri telah melalui mekanisme survei. Tingkat elektabilitas incumbent mencapai 53 persen pada survei awal. Sehingga, kata Arfandy, tidak ada alasan kader tidak mendukung pasangan ini.

Semua kader diminta menunjukkan soliditas dan solidaritasnya. Sebelumnya, Golkar Bulukumba disebut-sebut tidak solid pascapenetapan dukungan partai ini kepada AM Sukri A Sappewali.

Pelaksana tugas Ketua Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin membantah rumor yang berkembang selama ini bahwa Golkar Bulukumba terpecah. Nirwan mengatakan, semua kader Golkar di Bulukumba berkomitmen memenangkan kandidat yang diusung.

Kemarin, dari 400 undangan yang disebar panitia hanya 300 di antaranya yang hadir. Salah satu unsur pimpinan Golkar Bulukumba, Azikin juga tidak hadir dalam pertemuan ini.
"Saya berutang budi pada Golkar, satu-satunya partai yang tidak dibayar. Saya kader Golkar, orangtua saya kader Golkar," ungkap Cabup Sukri saat diberi kesempatan.(syr)

Read More......

Pengurus Teras Golkar Tak Hadiri Sosialisasi Aspirasi


Senin, 17 Mei 2010 | 02:19 WITA Tribun Timur

Bulukumba, Tribun - Dua pengurus harian DPD II Partai Golkar Bulukumba tidak hadir pada sosialisasi dukungan partai ini ke pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali-Abd Rasyid Sarehong (Aspirasi), yang diusung Golkar di Pilkada Bulukumba 2010, Sabtu (15/5).

Kedua petinggi Golkar Bulukumba yang tidak hadir adalah Wakil Ketua II DPD II Golkar Bulukumba Azikin dan Wakil Sekretaris Mardianto.
Sosialisasi pasangan Aspirasi sekaligus temu kader dalam rangka konsolidasi menghadapi pilkada itu berlangsung di Sekretariat DPD II Golkar Bulukumba, Jl Jenderal Sudirman.
Acara ini dihadiri duet Sukri Sappewali-Rasyid Sarehong. Hadir juga pengurus DPD I Golkar Sulsel, seperti Wakil Ketua I Arfandy Idris dan Risman Pasigai sebagai Korwil Golkar Sulsel untuk Pilkada Bulukumba.
Tidak diperoleh kabar dari Azikin mengenai alasannya tidak hadir. Tapi, beredar rumor, ia kecewa karena surat keputusan (SK) tentang pengangkatannya sebagai pelaksana tugas (Plt)
ketua Golkar Bulukumba menggantikan sementara A Muttamar Mattotorang dianulir oleh DPD I Golkar Sulsel.
Ketika itu, Azikin terpilih secara aklamasi. Namun April lalu, nama Azikin yang sebelumnya telah di-SK-kan oleh pengurus Golkar Sulsel dianulir dan diangkat Nirwan Arifuddin.
Sedangkan dari Mardianto, diperoleh keterangan, ia mengaku kecewa kepada pengurus Golkar Sulsel yang dinilainya tidak memperhatikan aspirasi pengurus di daerah. "Yang tidak ikut itu jelas karena kecewa kepada sikap DPD I, termasuk Pak Azikin yang sebelumnya telah di-SK-kan oleh pengurus DPD I," kata Mardianto yang dihubungi per telepon.
Alasan lain Mardianto tidak hadir, karena pada hari itu sedang mengikuti ujian final di salah satu perguruan tinggi di Makassar. (cr5)

Golkar Solid Mendukung

DALAM keterangan terpisah, pengurus teras DPD II Golkar Bulukumba lainnya, Nirwan Arifuddin, mengatakan, Golkar Bulukumba solid mendukung AM Sukri Sappewali-Rasyid Sarehong (Aspirasi) di Pilkada Bulukumba 2010.
Salah satu buktinya, kata Nirwan, adalah pada sosialisasi dan temu kader itu hadir sekitar 300 pengurus dan kader Golkar.
"Rumor yang beredar bahwa Golkar tidak solid mengusung Aspirasi, itu tidak benar. Buktinya partai ini telah mengumpulkan kader dan bekerja keras untuk menangkan pilkada," kata Nirwan, seusai acara sosialisasi, Sabtu (15/5) lalu.
Sementara Arfandy Idris mengatakan, pengurus Golkar akan memberikan sanksi kepada pengurus yang membelot dan mendukung kandidat lain.
"Golkar akan bertindak tegas memberikan sanksi kepada kader yang membelot, sebab hal itu diatur dalam mekanisme partai," katanya kepada wartawan. (cr5)


Read More......

PASANGAN ASPIRASI JUAL PROGRAM


Sumber Koran Tempo Makassar

BULUKUMBA -- Enam tim sukses pasangan calon kepala daerah di Bulukumba saling mengklaim dukungan. Berbagai cara digunakan untuk merebut simpati pemilih. Namun pasangan calon bupati dan wakil bupati, A.M. Syukri Sappewali-Rasyid Sarehong, atau disebut Aspirasi menyatakan hanya menawarkan program.

"Hanya program yang kami sampaikan untuk menarik simpati masyarakat, tidak ada cara lain," kata Risman Pasigai, juru bicara pasangan Aspirasi, kemarin.

Risman mengklaim dukungan para tokoh masyarakat, agama, dan pemuda mengalir ke mereka. "Ini karena program kami berpihak ke masyarakat dan untuk Bulukumba yang lebih baik," kata dia.

Informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan, dukungan pasangan calon A. Puli-A. Sumrah menguat di Gantarang, tanah kelahiran Sukri. Ketika dimintai tanggapannya, Risman mengatakan, "Itu cuma klaim mereka, cuma bahasa dari mulut ke mulut. Kami juga bisa ji mengangkat isu seperti mereka."

Risman menambahkan, "Kahar Muslim-H Askar mengklaim kalau mereka bisa merebut 60 persen lebih suara di Gantarang. Wajar kalau isu itu berkembang karena ini adalah politik."JASMAN

Read More......

NIRWAN PLT GOLKAR BULUKUMBA


RABU, 28 APRIL 2010 | 01:03 WITA |


BULUKUMBA -- Rapat pleno DPD I Partai Golkar Sulsel, menunjuk Nirwan Arifuddin sebagai pelaksana tugas (plt) Ketua DPD II Partai Golkar Bulukumba. Dia mendapat tugas untuk melakukan konsolidasi internal dan menyiapkan pelaksanaan Musda Golkar Bulukumba.

Korwil DPD I Partai Golkar untuk wilayah Bulukumba, Risman Pasigai, membenarkan penunjukan tersebut. "Memang betul. Pak Nirwan ditunjuk sebagai Plt Golkar Bulukumba,” kata Risman.

Tugas utamanya, lanjut Risman, adalah menyelesaikan pertentangan yang terjadi di Golkar Bulukumba. Pertentangan itu perlu segera diselesaikan dalam rangka konsolidasi internal partai.

Nirwan juga membenarkan penujukan dirinya. "Informasinya memang seperti itu. Tapi saya belum memegang SK-nya. Mungkin dalam satu dua hari ini SK sudah turun," kata Nirwan yang akrab disapa Iwan Khatulistiwa.

Iwan sebelumnya menjabat Wakil Ketua II Golkar dan Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Golkar (AMPG) Bulukumba. Iwan mengatakan, DPD I Golkar Sulsel melakukan rapat pleno penetapan Plt Bulukumba, lantaran pada rapat sebelumnya di DPD II Golkar Bulukumba terjadi deadlock.

Kendati, wakil ketua lainnya, Azikin Tahir mengklaim dirinya yang terpilih sebagai Plt pada rapat tersebut. Namun DPD I Golkar tidak mengakuinya.
Iwan menjelaskan, tugas utama Plt adalah melakukan konsolidasi internal. Khususnya menyatukan beberapa kubu di internal partai berlambang beringin itu.

Tugas lainnya adalah merapatkan barisan Partai Golkar guna memenangkan pasangan yang diusung Golkar pada Pilkada Bulukumba, yakni Sukri Sappewali-Rasyid Sarehong (Aspirasi). "Tugas lainnya adalah melakukan proses PAW terhadap Muttamar," ujar Nirwan. (syr)


Read More......

KANDIDAT TERUS DITERPA BLACK CAMPAING


Jumat, 23 April 2010 | 07:52 WITA

Bulukumba, Tribun - Dua bulan menjelang Pilkada Bulukumba 2010 yang dijadwalkan 23 Juni, hampir semua kandidat diterpa black campaign. Beberapa isu yang beredar, sebenarnya merupakan rumor lama.

Tapi, ada pula isu baru yang dikemas untuk menjatuhkan salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba. Terdapat enam pasang kandidat yang akan bertarung di Pilkada Bulukumba, sesuai hasil penetapan KPU Bulukumba. Kampanye negatif antara lain menimpa AM Sukri Sappewali-Abd Rasyid Sarehong (Aspirasi). Duet ini disebutkan sengaja menghalangi kandidat lain, terkait klaim dukungan Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN).

"Ini sungguh tidak benar jika ada tim kandidat lain yang menyebut pasangan AM Sukri Sappewali-Abd Rasyid Sarehong (Aspirasi) menghalangi calon lain," kata Juru Bicara, Aspirasi, Risman Pasigai, Rabu (21/4). Risman menilai, isu itu sengaja ditiupkan sebagai black campaign.
Pasangan A Puli Sultan-Dr Sumrah (Puas) juga mengeluhkan isu yang menerpanya. Mereka disebut maju di pilkada hanya untuk memecah suara. "Ini sangat merugikan kami, karena majunya Puas di pilkada bukan untuk memecah suara calon lain," kata Ketua Tim Puas, A Gunawan.Sedangkan Zainuddin yang berpaket dengan Syamsuddin (Zaidin), diisukan tersandung kasus hukum (dugaan korupsi) di Kabupaten Puhuwotu, Provinsi Gorontalo. Zainuddin saat ini menjabat Bupati Puhuwotu. (cr5)

Dikirimi Surat Kaleng

SEMENTARA itu, pasangan A Syafruddin Amjar-Yusni Mappanyulle (SYM), Kamis (22/4), mengungkapkan, salah satu koordinator timnya di wilayah Gantarang dan Kindang, Ahyar, menerima surat kaleng.
Menurut Ketua Bappilu PAN Bulukumba, Irham Rahimin, isu surat itu seperti intimidasi. PAN merupakan salah satu pengusung SYM di pilkada.
Rencananya, SYM akan melaporkan masalah itu ke Panwas Bulukumba dan Polres Bulukumba untuk penyelidikan.
Mereka juga mengklaim, dalam sepekan ini, tiga spanduk posko pemenangan SYM dirusak oknum tidak bertanggung jawab, yakni di Kelurahan Jalanjjang, Desa Bontomasila, dan Kelurahan Mariorennu, Kecamatan Gantarang.
Disebutkan, Ahyar menerima surat kaleng itu sebelum salat Subuh di pekarangan rumahnya di Ponre, Rabu (21/4).
Dihubungi terpisah, Panwas Bulukumba akan bertindak jika ada laporan yang masuk. "Kami akan sikapi masalah itu," kata anggota Panwas, Noer Rauf. (cr5)

Read More......

ASPIRASI NILAI KPU TIDAK TRANSPARAN



Rabu, 21 April 2010 | 06:43 WITA

Bulukumba, Tribun - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali-Abd Rasyid Sarehong (Aspirasi), menilai KPU Bulukumba tidak transparan terkait batalnya PPRN mendukung mereka.

Juru bicara Aspirasi, Risman Pasigai, kemarin, mengatakan, KPU tidak menjelaskan alasan yang tepat mengenai batalnya Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) mengusung duet Sukri-Rasyid.

"KPU tidak transparan dan tak menjelaskan secara detail alasan batalnya PPRN mengusung Aspirasi," kata Risman, yang juga pengurus Golkar Sulsel, Selasa (20/4).
Sehari sebelumnya, KPU Bulukumba menggelar rapat pleno penetapan pasangan calon dan pengundian nomor urut calon.
Pada rapat pleno ini, Sekretaris Partai Merdeka Bulukumba, Misdar, sempat melakukan interupsi ke KPU, mempertanyakan dukungan partainya ke pasangan Zainuddin-Syamsuddin (Zaidin). Misdar mengaku, tidak pernah bertanda tangan mendukung Zaidin.
Hal itu juga dipertanyakan Risman. Menurutnya, KPU tidak memberikan ruang kepada Misdar yang melakukan protes.
Risman mengatakan, KPU seharusnya melakukan klarifikasi kepada partai yang diklaim oleh lebih dari satu kandidat.
Ketika itu, menanggapi protes Misdar, Ketua KPU Arum Spink, mengatakan, jika ada yang keberatan, akan diberi kesempatan melakukan klarifikasi setelah rapat pleno.
Risman tetap menghargai penetapan yang dilakukan oleh KPU. Tapi, mereka tetap akan meminta penjelasan dari KPU mengenai PPRN.
Dengan batalnya PPRN, maka partai pengusung/pendukung Aspirasi yang terdaftar di KPU tinggal delapan, yakni Golkar, Partai Patriot, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Buruh, Partai Pemuda Indonesia, Partai Barisan Nasional, Partai Kedaulatan, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. (cr5)

Sudah Klarifikasi ke Partai

MENGENAI keluhan tim pemenangan Aspirasi, KPU Bulukumba mengaku sejak awal sudah melakukan klarifikasi ke pengurus partai bersangkutan.
"KPU telah melakukan klarifikasi ke pengurus partai masing-masing yang dukungannya ganda. Kami sudah perjelas kepada dua pihak," kata Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink, kemarin.
Sedangkan mengenai protes Sekretaris Partai Merdeka, A Misdar, Arum menjelaskan, rapat pleno terbuka itu adalah rapat khusus anggota KPU.
Pada rapat itu, yang memiliki hak suara adalah anggota KPU. Menurut Arum, jika ada yang merasa dirugikan, bisa menempuh jalur hukum. (cr5)



Read More......

BAWA ATRIBUT NO 23, AKTIVIS GOLKAR GABUNG AKSI ANTI KORUPSI

Rabu, 09/12/2009 12:42 WIB
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Tidak mau ketinggalan, sekitar 100 aktivis Partai Golkar juga ikut menyemarakkan aksi Hari Antikorupsi Sedunia. Mereka datang menggunakan atribut Golkar dengan nomor pemilihan umum tahun 2004, nomor 23.

"Ini bentuk dukungan jika Partai Golkar juga ingin pemberantasan korupsi dilakukan," ujar Kordinator aksi Golkar Risman Pasigai di bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Rabu (9/12/2009).

Peserta aksi juga membawa poster-poster bertuliskan 'Ganyang Koruptor Sekarang Juga Tanpa Pandang Bulu'. Dalam orasinya, mereka juga meminta pengusutan Bank Century.

Risman Pasigai mengajak seluruh masyarakat untuk turut mengontrol jalannya Pansus DPR. "Tapi yang jelas, Partai Golkar sendiri pro pemberantasan korupsi dan kami sudah menurunkan salah satu putra terbaik partai untuk menjadi ketua pansus," jelasnya.

Peserta aksi dari Partai Golkar tampak beragam. Anak-anak juga terlihat ikut dalam barisan tersebut. Pantauan detikcom, situasi bundaran HI sudah mulai sepi. Gelombang massa terus berdatangan namun langsung menuju Monas, mengikuti massa aksi lainnya. Beberapa kali, tampak helikopter kepolisian berputar-putar di atas sekitar HI.

Read More......

ENAM CABUP GOLKAR BELUM AMAN


Monday, 05 April 2010
MAKASSAR(SI) – Target Partai Golkar menyapu bersih kemenangan Pilkada di sepuluh kabupaten,23 Juni 2010 mendatang,terancam tidak bisa terpenuhi.

Sebab,dari sepuluh pasangan yang telah ditetapkan, enam di antaranya berada di posisi tak aman. Berdasarkan hasil riset Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang digelar di hampir semua kabupaten yang menggelar pilkada, enam pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup- cawabup) usungan Partai Golkar, memiliki tingkat elektabilitas selisih tipis dengan kandidat lain.

Enam pasangan tersebut,yakni Syahriwijaya-Andi Burhanuddin di Kabupaten Maros, Syamsuddin A Hamid-Rahman Assegaf di Pangkep, Andi Sukri Sappewali-Rasyid Saherong di Bulukumba,Arsyad Kasmar- Gempur Warseso di Luwu Utara, Andi Kaswadi Razak-Rizal Mappatunru di Soppeng,dan Theofilus Allolerung- Adelheid Sosang di Kabupaten Tana Toraja(Tator).

“Darienam pasangan ini, Maros paling mengkhawatirkan. Sebab, selisih elektabilitasnya sangat tertinggal jauh dengan calon lainnya. Dan ini yang paling rawan sekali dikalahkan,” papar Manajer Divisi Strategi PemenanganIndonesia Timur,Jaringan Suara Indonesia (JSI) Irfan Jaya kepada Seputar Indonesia,kemarin. Khusus lima pasangan lainnya, meski berada di posisi tidak aman, peluangnya tetap terbuka me-menangkan pertarungan.

Alasannya, selisih elektabilitasnya masih bersaing dengan kandidat usungan parpol lain. Karena itu, bila waktu yang tersisa mampu dimanfaatkan untuk meyakinkan warga,bukan tidak mungkin menjadi pemenang. “Misalnya usungan Golkar di Bulukumba, elektabilitasnya masih unggul,tetapi untuk ukuran incumbent itu belum aman. Begitu pun di empat daerah lain,persaingannya masih ketat, termasuk di Soppeng,”tambah Irfan tanpa bersedia merinci perolehan hasil survei masing-masing kandidat.

Lantas bagaimana peluang empat pasangan lainnya? Irfan mengungkapkan, berada di posisi aman.Masing-masing Ichsan Yasin Limpo di Kabupaten Gowa, Andi Hatta Marakarma di Luwu Timur, Syahrir Wahab di Selayar,dan Andi Idris Syukur di Pilkada Barru. Namun, nama terakhir, lanjut Irfan,tidak sekuat dengan tiga kandidat lainnya.Kendati demikian, peluangnya tetap dimasukkan di posisi aman. Sebab, elektabilitas terakhirnya sudah selisih di atas 10%. apalagi, Idris yang tak lain Kepala Dinas Kehutanan Sulsel,tidak menantang incumbent.

Risman Pasigai, juru bicara incumbent Bulukumba AndiSukriSappewali, menanggapi dingin hasil riset JSI itu.Dia beralasan,hasil penggalangan dukungan dan gerakan tim pemenangan,serta sukarelawan yang berbasis desa, makin meyakinkan Andi Sukri Sappewali mampu memenangkan pilkada dalam satu putaran.

“Kami sudah punya hitung-hitungan tersendiri di setiap desa.Dan persentasenya itu berada di angka 40%, atau bisa memenangkan pilkada satu putaran. Kami sangat optimistis berada di posisi itu,bila melihat tren dukungan warga selama ini,”terang Risman,yang juga Pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel,secara terpisah.

Selain itu, pihaknya terus gencar menggalang dukungan warga, baik lewat jaringan partai politik pengusung dan pendukung,tim kerabat, maupun sukarelawan-sukarelawan yang sudah terbentuk di 125 desa/kelurahan. Ditambah, tokoh- tokoh berpengaruh yang sudah memberikan dukungan secara terang-terangan. (arif saleh)

Read More......

PENGURUS NILAI SUASANA TIDAK HARMONIS

Penetapan Plt Ketua DPD Golkar Bulukumba ; Minta DPD I Menengahi

Rabu, 7 April 2010 | 02:17 WITA

Bulukumba, Tribun - Pengurus DPD II Partai Golkar Bulukumba berbeda pendapat mengenai penetapan pelaksana tugas (Plt) ketua yang akan memimpin Golkar setempat, menggantikan A Muttamar Mattotorang.

Pasalnya, ada pengurus yang menginginkan pimpinan partai diambil alih oleh DPD I Golkar Sulsel.Ada pula yang menginginkan untuk mempertahankan pelaksana tugas (Plt) yang disepakati oleh 44 pengurus DPD II Golkar Bulukumba dan pengurus kecamatan pada rapat pleno, yakni A Azikin.

Sebelumnya, rapat pleno untuk memilih ketua sementara, tidak berjalan mulus. Dua pengurus teras, Sekretaris Hamzah Pangky dan Wakil Ketua Nirwan Arifuddin, memilih walk out (WO), karena menilai pemilihan tidak fair.
Nirwan merupakan salah satu kandidat Plt ketua bersama A Azikin. Pemilihan Plt ini untuk persiapan menghadapi Musda Golkar Bulukumba.
Wakil Sekretaris Golkar Bulukumba, Mardianto, kemarin, mengatakan, ada oknum pengurus Golkar Bulukumba dan DPD I Sulsel yang melakukan manuver politik terkait penetapan Plt itu.
"Ada oknum pengurus, baik di Bulukumba maupun DPD I Golkar Sulsel sengaja melakukan manuver, sehingga Plt yang disepakati dianulir oleh pengurus DPD I," kata Mardianto, Selasa (6/4).
Menurutnya, terpilihnya A Azikin yang dipilih 44 pengurus DPD II dan 58 pengurus ranting adalah sah. Juga sudah diakui oleh Ketua I DPD I Golkar Sulsel, M Roem.
"Pengurus Golkar DPD I melalui Pak Roem dan Sekretaris Pangerang Rahim telah menyetujui A Azikin sebagai ketua," kata Mardianto.
Ia menjelaskan, sesuai edaran DPP, pengurus tidak serta merta melakukan pergantian ketua jika yang bersangkutan mengalami halangan, misalnya tersangkut masalah hukum.
Surat edaran DPP No B5/X/2009 mengatur, jika ketua telah berhalangan, maka DPD I atas hasil kesepakatan rapat pleno DPD II menunjuk salah satu dari wakil ketua sebagai Plt.
Mardianto mengatakan, jika terjadi kondisi yang tidak harmonis karena aspirasi pengurus diabaikan dengan mamaksakan kehendak, maka partai politik ini tidak sehat lagi.
Ia meminta DPD I segera menengahi ketidakharmonisan ini.
"Kami sebagai pengurus meminta DPD I segera menengahi masalah antara Korwil Risman Pasigai, Sekretaris A Hamzah Pangky, Nirwan Arifuddin, Plt ketua A Azikin, dan pengurus lainnya agar tidak terjadi perpecahan," tambahnya. (cr5)
Rekomendasi Pengurus Kecamatan
TERKAIT masalah ini, Koordinator Wilayah (Korwil) Partai Golkar Sulsel untuk Bulukumba, Risman Pasigai, mengaku menerima rekomendasi dari empat pengurus kecamatan untuk menetapkan caretaker ketua yang diambil alih pengurus provinsi.
"Saya telah menerima rekomendasi untuk segera membentuk caretaker yang diambil dari pengurus provinsi dari Kecamatan Ujung Loe, Rilau Ale, Bulukumpa, Kindang," kata Risman, kemarin.
Menurutnya, pimpinan kecamatan mendesak agar caretaker diambil dari pengurus provinsi, bukan dari DPD II Bulukumba, demi keharmonisan partai. (cr5)



Read More......