Selasa, 23 Maret 2010 | 01:19 WITA
Bulukumba, Tribun - Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali membantah adanya demo terhadap dirinya oleh warga Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, saat berkunjung ke desa tersebut untuk menghadiri maulid di Masjid Nurul Qushur Salassae, akhir pekan lalu (Tribun, 22/3).
Aksi yang dilaporkan Ketua Komite Pemuda Rakyat Salassae (KPRS) Bulukumba Wandi Puspo sama sekali tidak benar.
"Saya tidak didemo dan saat berada di sepanjang jalan Poros Desa Bulo-Bulo ke Salassae hingga tiba di masjid tidak ada satupun bentuk reaksi warga menolak kedatangan kami," kata Sukri melalui Kabag Humas Pemkab Bulukumba, Daud Kahal, Senin (22/3) kemarin.
Kepala Dinas Perhubungan Bulukumba Nasaruddin Gau juga membenarkan bahwa tidak ada unjuk rasa hari itu. Menurutnya, selama di perjalanan menuju Desa Salassae tidak ada bentuk raksi penolakan dari warga setempat.
"Saya tidak melihat ada demo disepanjang jalan itu saat kami bersam rombongan bupati," kata Nasaruddin.
Demo yang dilaporkan oleh Wandi Puspo itu menyatakan bahwa sejumlah warga membentangkan spanduk dan meneriakkan ketidakberhasilan Sukri membangun daerah tersebut.
Tidak Berdasar
Sementara itu, juru bicara AM Sukri Sappewali, Risman Pasigai, kepada Tribun mengatakan, demo yang disebut-sebut oleh warga Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Sabtu (20/3) lalu, ditunggangi kepentingan politik.
Risman mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh warga itu ditunggangi oleh salah satu kepentingan calon bupati lainnya.
" Berdasarkan hasil kajian dan investigasi demo yang dilakukan itu adalah bermuatan politis bukan murni perjuangan warga setempat," kata nya, Senin (22/3).
Dia menilai demo yang dilaporkan ke media itu diragukan pula, apalagi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), " Kenapa bukan disampaikan ke dalam masjid bukan berteriak di pinggir jalan," katanya.(cr5)
AM Sukri: Saya Tidak di Demo
Diposting oleh
cimmankaspirasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar