Golkar Sulsel Ambilalih DPD II Golkar Bulukumba

Sabtu, 3 April 2010 | 04:29 WITA Tribun Timur

BULUKUMBA, TRIBUN - Kordinator Wilayah (Korwil) Partai Golkar Sulsel untuk Kabupaten Bulukumba segera menetapkan pelaksana tugas ketua (carateker) untuk menjaga kevakuman organisasi setelah ketunya dipenjara.
Korwil Partai Golkar Sulssel, Risman Pasigai, mengatakan Jumat (2/4), dalam waktu dekat akan menetapkan caretaker untuk mengisi kekosongan jabatan ketua yang sedang kosong.
"Dalam waktu dekat ini kami akan membentuk carateker untuk mengisi jabatan ketua yang sedang lowong," kata Risman Pasigai.
Jabatan yang lowong itu karena Ketua DPD II Partai Golkar Bulukumba AM Muttamar tersangkut masalah hukum dan dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan hukum, dipenjara.
Tugas caretaker ini untuk mengendalikan roda organisasi sampai pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar yang rencananya dilaksanakan akhir April.
Disebutkan, pekan lalu telah diadakan pemilihan ketua untuk menjabat hingga terpilihnya ketua definitif. Namun pada acara pemilihan itu tidak mencapai kesepakatan terhadap calon yang diajukan yakni A Azikin dan Nirwan Arifuddin.
Jika tidak ada caretaker, jelas Risman, dikhawatirkan roda organisasi tidak bisa berjalan apalagi di daerah ini sedang terjadi proses politik, pemilihan bupati.(cr5)

Azikin: Korwil Bukan Penentu
Wakil Ketua Partai II Golkar Bulukumba, Azikin, menegaskan bahwa korwil bukan penentu untuk membentuk carateker. Yang memiliki kewenangan untuk menentukan caretaker, katanya, harus dari Ketua DPD I Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
"Penentu caretaker bukan korwil tetapi Ketua DPD I, Pak Syarul dan Sekretaris Pangeran Rahim. Hanya dua orang ini yang bisa menentukan caretaker," kata Azikin dikonfirmasih terpisah.
Ditegaskan bahwa, tugas korwil hanya sebagai pengawas untuk mengawasi proses pengesahan Ketua DPD II Partai Golkar Bulukumba.
Pekan lalu Azikin telah terpilih sebagai ketua sementara hingga pelaksanaan musda digelar. Dia didukung oleh 42 pengurus ranting dari 58 orang pengurus harian.
Namun, calon yang lain Nirwan Arifuddin tidak menyetujui proses pemilihan itu sehingga dia bersama Sekretaris Golkar Bulukumba A Hamzah Pangky, memilih walk out.
Korwil DPD I Partai Golkar Sulsel menganggap, proses pemilihan ketua sementara itu tidak sah dan harus kekosongan jabatan ketua diambil alih Pengurus DPD I Sulsel.(cr5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar